Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

Mengapa Jalan Tol Tidak Dibuat Lurus ?

Jalan tol merupakan jalan khusus untuk kendaraan beroda empat atau lebih dan dibangun untuk mempersingkan perjalanan atau memangkas waktu tempuh perjalanan dari suatu daerah ke daerah lainnya. pernahkah anda bertanya-tanya dalam fikiran anda. mengapa jalan tol tidak dibuat lurus saja ya?? kenapa harus dibuat berkelok-kelok padahal kalau luruskan bisa menghemat waktu dan biaya perjalanan??

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa jalan tol terkadang tidak dibuat lurus melainkan berbelok-belok.

1. Mencegah Rasa Kantuk


Saat anda berjalan pada sebuah jalan tol yang lurus dengan kecepatan konstan tentu itu akan membuat rasa kantuk datang dikarenakan beberapa bagian tubuh kurang melakukan aktivitas. seperti tangan kita akan terdiam memegang stir mobil, kaki tetap menekan pijakan pedal gas dengan konstan. rasa kantuk tersebut tentunya sangat berbahya bagi sipengendara dan dapat menimbulkan kecelakan dikarenakan meneurunya respon sipengendara terdahap sesuatu yang ada didepannya akibat rasa kantuk tersebut. dan tahukah kalian terkadang pada jalan tol terdapat marka melintang yang sedikit menonjol, yang saat kita melintas diatasnya akan mengalami getaran kecil. tujuannya adalah untuk memecahkan rasa kantuk.

2. Daya Dukung Tanah


Pernahkah anda melhat jalan tol yang seharusnya bisa lurus, namun dibelokan sedikit?. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat daya dukung tanah pada lokasi yang seharusnya dapat dibuat jalan/jalan tol lurus tidak mendukung struktur atau bangunan diatasnya. maka diselidikilah tanah disekitar lokasi tersebut yang kiranya memiliki daya dukung yang cukup kuat untuk menopang konstruksi diatasnya. Faktor daya dukung ini cukup penting terutama pada konstruksi tol elevated (Layang) yang memiliki struktur lebih berat dan seandainya apabila kita tetap memaksakan membuat jalan lurus padahal tanah yang berada pada area konstruksi tersebut tidak kuat untuk menopang struktur diatasnya, mungkin anda bisa bayangkan apa yang akan terjadi.
3. Effisiensi Biaya Pembangunan


Ini merupakan alasan terpenting jika ditinjau dari segi konstruksi. dalam dunia konstruksi kita mengenal istilah Biaya, Mutu dan Waktu (BMW) + Safety. unsur-unsur tersebut harus terpenuhi dalam kegiatan konstruksi. namun jika difikir-fikir tidak mungkin ke 3 unsur diatas terpenuhi dengan persentase yang sama. mengingat mutu dan waktu itu berbanding lurus dengan biaya. Ok kita langsung ke pembahasan point ke-3.


Ketika saya akan merencanakan pembuatan jalan dari titik A ke titik B seperti gambar diatas. saya menemukan beberapa rintangan baik dari segi geologis maupun sosial. berdasarkan situasi saya mempunyai 3 opsi dalam pembuatan jalan yaitu sebagai berikut

a. Opsi I

Melewati pemukiman penduduk. Tentunya apabila saya memlih opsi 1 akan ada biaya untuk pembebasan lahan dan biaya ganti rugi. hal ini akan membuat nilai proyek naik. belum lagi ditambah dengan munculnya konflik dari penolakan relokasi akibat proyek tersebut. tentunya berdasarkan hal-hal diatas biaya konstruksi akan meningkat dan waktu pengerjaan proyek konstruksi bisa saya terganggu.

b. Opsi 2

Jika dilihat dari segi waktu tempuh mungkin sangat menguntungkan jika dibuat jalan. karena jarak yang ditempuh relatif pendek dibangingkan dengan opsi 1 dan opsi 3. Namun anda bisa bayangkan jika pada opsi nomor 2 terdapat gunung/bukit yang cukup tinggi. tentunya jika kita memaksa membuat jalan memotong rintangan tersebut akan membuat nilai proyek/angaran menjadi besar. mengapa demikian? Contoh apabila pada opsi ke-2 kita akan membuka jalan melewati rintang tersebut dan katakan kita akan membuat terowongan melalui gunung tersebut tentunya kita harus mendatangkan alat boring untuk proses pengeboran dan tahukah anda bahwa penyewaan alat boring tersebut sangat mahal. elum lagi kita harus melakukan riset terhadap gunung atau perukitan tersebut. kira-kira jika kita mengebor pegunungan tersebut apakah terdapat batuan yang akan menghalangi atau tidak. anda bisa bayangkan berapa banyak biaya yang akan digelontorkan untuk proyek tersebut bukan? Semisal ada opsi lain "bagaiman jika kita membelah gunung tersbut?". Jawabannya tentunya akan sama.

c. Opsi 3

Opsi ke-3 merupakan area persawahan. Apabila kita membangun jalan tol di area ini, mungkin ganti rugi tidak sebesar dengan membebaskan lahan pada pemukiman penduduk yang diatas lahannya telah berdiri bangunan fisik. selain itu eleavasi pada area ini cukup landai sehingga tidak memerlukan terlalu banyak pekeraan cut and fill. tentunya kondisi-kondisi ini sangat menguntungkan dan efisien dibandingkan dengan opsi ke-1 dan opsi ke-2. walaupun panjang jalan yang nantinya terbentuk akan terbuat lebih panjang dibandingkan dengan opsi ke-2.

Berikut adalah alasan mengapa jalan tol tidak dibuat langsung lurus melainkan harus berkelok-kelok. Jadi dalam membuat tol tidak bisa membuat seenaknya kita. semua tergantung keadaan dilapangan. dan harus melalui pengkajian dan perencanaan yang matang agar proyek dapat dibangun se-efisien mungkin. dan bisa digaris bawahi tol dibuat berkelok-kelok bukan berarti para kontraktor/konsultan mencari keuntungan melainkan dipilih berkelok karena kondisi geologis yang tidak memungkinkan dibangunnya jalan tol tersebut. 

demikian artikel ini dibuat apabila ada kesalahan dalam penulisan dan penyampaian informasi mohon maaf. semoga bermanfaat.

Alfin Aries

Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru