Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

Klasifikasi Kelas dan Mutu Beton

Beton umumnya didefinisikan sebagai batu buatan yang terdiri dari campuran agregat (alam atau buatan),semen (umumnya PC), dan air; yang setelah mengeras menjadi massa yang padat dan punya kekuatan serta tidak larut dalam air. Beton umumnya mempunyai kuat tarik kecil tetapi sangat kuat menahan tekan.

Sesuai dengat berat jenis agregat, berat isis beton dikelompokan dalam :
  • Beton Ringan density beton keras ≤ 1,8 kg/l agregat ringan.
  • Beton Normal density beton keras 1,8 - 2,8  kg/l agregat normal
  • Beton Berat density beton keras ≥2,8 kg/l agregat berat

Berikut ini pengklasifikasian kelas dan mutu beton berdasarkan PBI 71


Untuk pembuatan benda uji kuat tekan dan perhitungan diatur sbb:

1.Benda uji berbentuk kubus 15x15x15cm sebanyak 20 buah.

2.Kuat tekan dihitung sebagai berikut:
Kuat tekan 1 buah benda uji : s’b = P/A, kg/cm2
Kuat tekan rata-rata s’bm = S s’b / n
Deviasi standar S =  Ö S (s’b -s’bm)/n-1
Kuat tekan karakteristik s’bk = s’bm – kS, kg/cm2 dimana k untuk tingkat kegagalan 5% = 1,64

Kelas dan Mutu Beton sesuai SNI

 PBI 89 yang diatur dalam SK SNI dan SNI tata cara pembuatan dan perhitungan beton normal tidak mengatur kelas dan mutu beton seperti diatas. Tetapi mensyaratkan bahwa untuk pembuatan mutu beton ≥20 Mpa harus dilakukan dalam perbandingan berat dan diawasi secara kontinyu.

Untuk pembuatan Benda uji kuat tekan dan perhitungan diatur sebagai berikut :
 

1.Kuat tekan dihitung sebagai berikut:
f’cr = f’c + k x S ,Mpa
f’cr = kuat tekan rata-rata yang ditargetkan
f’c  = kuat tekan yang disyaratkan
k    = konstanta untuk tingkat kegagalan/cacat 5% = 1,64
S    = sama dengan PBI 71

2.Benda uji berbentuk silinder Ø15 cm ,tinggi 30 cm,sebanyak 30 buah.Jika kurang dari yang disyaratkan maka dikalikan dengan pengali deviasi standar,sbb:




Berikut ini tabel faktor pengali deviasi standar, SNI T 15 - 1991.











Rumus khusus F'cr = f'c + 12 Mpa.

Bahan Baku beton pada umumnya adalah bahan perekat, Agregat, Air dan Bahan tambah.  Bahan tambah dipaki untuk meningkatkan kinerja beton, jika diperlukan untuk menghasilkan beton, semua bahan baku dengan jumlah yang sudah dihitung sesuai kebutuhanm diaduk baik manual maupun memakai mesin. lamanya pengadukan, kecepatan putaran mesin, posisi dan bentuk bilah pengaduk, mutu bahan, pemakaian bahan tambah, menentukan kekohesifan beton segar dan mempengaruhi mutu beton secara keseluruhan. setelah diaduk beton dicetak sesuai bentuk yang diinginkan, kemudian dirawat sampai beton mencapai seluruh kekuatannya pada umur 28 hari atau lebih tergantung bahan bakunnya.


Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru