Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

3 Mekanisme Keruntuhan pada Balok Beton Bertulang

Hai Civil. kali ini saya akan membahas topik mengenai beberapa jenis mekanisme keruntuhan yang terjadi pada balok beton bertulang. ada 3 mekanisme keruntuhan pada beton bertulang yaitu :

Keruntuhan Seimbang (Balance)

Jenis keruntuhan ini terjadi pada balok dengan rasio tulangan yang seimbang sehingga pada saat beban yang bekerja maksimum, tulangan baja dan beton hancur secara bersamaan. disini bisa diartikan bahwa beton sudah mencapai regangan maksimumnya = 0,003 dan tulangan juga sudah mencapai regangan lelehnya. Balok dengan kondisi keruntuhan seperti ini bersifat getas dan tiba-tiba. So bisa kita ambil kesimpulan kodisi yang getas atau tiba-tiba ini sangat bahaya pada sebuah konstruksi. terutama pada gedung bertingkat, kita tidak akan memiliki waktu untuk keluar dari gedung saat terjadi bencana alam seperti gempa karena keruntuhan bisa saja menyebabkan runtuh struktur secara tiba-tiba.

Keruntuhan Tarik (Under Reinforced)

Jenis keruntuhan ini terjadi pada balok dengan rasio tulangan kecil (atau dengan jumlah tulangan yang sedikit), sehingga pada saat beban yang bekerja maksimum, baja tulangan sudah mencapai regangan lelehnya sedangkan beton belum hancur (Beton belum mencapai regangan maksimumnya = 0.003. Balok dengan kodisi keruntuhan seperti ini bersiat "ductile". Kondisi yang seperti ini akan memungkinkan apabila pada sebuah gedung bertingkat mengalami bencana gempa struktur balok tidak akan runtuh secara tiba-tiba. melainkan akan muncul tanda-tanda lendutan terlebih dahulu atau keretakan keretakan dalam beberapa saat sehingga memungkinkan kita dapat mengevakuasi  diri untuk keluar gedung. Kira-kira seperti ini kondisi Under Reinforced.


BACA JUGA:

Keruntuhan Tekan (Over Reinforced)

Jenis keruntuhan ini terjadi pada balok yang memiliki rasio tulangan besar (atau dengan jumlah tulangan yang banyak). sehigga pada saat beban yang bekerja maksimum, baja tulangan belum mencapai regangan lelehnya sedangkan beton sudah hancur (sudah mencapai regangan maksimumnya = 0,003). Balok  dengan kondisi keruntuhan seperti ini bersifat getas atau tiba-tiba. ini hampir sama dengan keruntuhan ballance namun pada kondisi keruntuhan tekan. beton akan hancur namun tulangan tetap kokoh pada posisinya.

Jadi dari penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan mana yang aman untuk mendesign sebuah bangunan bukan. Sekian artikel ini semoga bermanfaat :). Salam Sipil.

Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru