Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

Menghitung Koefisien Pekerja pada AHSP Konstruksi


Dalam AHSP (Analisis Harga Satuan Pekerjaan) konstruksi, koefisien bahan dan pekerja merupakan faktor yang digunakan untuk menghitung biaya pekerjaan konstruksi secara lebih detail. Berikut adalah penjelasan singkat tentang pengertian koefisien bahan dan pekerja:


  • Koefisien Bahan: Koefisien bahan adalah faktor yang menggambarkan jumlah bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi dalam satuan tertentu. Koefisien bahan biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara jumlah bahan yang digunakan dengan satu unit pekerjaan. Koefisien ini membantu dalam menghitung jumlah total bahan yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu berdasarkan ukuran atau volume pekerjaan. Contohnya, dalam pemasangan keramik, koefisien bahan dapat menentukan berapa jumlah keramik yang diperlukan per meter persegi plesteran.

  • Koefisien Pekerja: Koefisien pekerja adalah faktor yang menggambarkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi dalam satuan tertentu. Koefisien pekerja juga dinyatakan sebagai perbandingan antara jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan dengan satu unit pekerjaan. Koefisien ini membantu dalam menghitung jumlah total jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan ukuran atau volume pekerjaan. Contohnya, dalam pemasangan keramik, koefisien pekerja dapat menentukan berapa jam yang diperlukan untuk memasang keramik per meter persegi plesteran.

Dengan menggunakan koefisien bahan dan pekerja, kita dapat melakukan estimasi biaya yang lebih akurat untuk pekerjaan konstruksi. Ini membantu dalam penyusunan anggaran proyek yang lebih rinci dan memastikan bahwa proyek dapat dibiayai dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan skala pekerjaan yang dilakukan.

Namun pernahkah kalian bertanya-tanya dari mana nilai atau angka koefisien yang ada pada AHSP itu diperoleh ??, Berikut ini Area Teknik Sipil akan memberikan gambaran dari mana angka koefisien tersebut di peroleh, 

Sebagai contoh perhitungan adalah pekerjaan plesteran per 1 m2, mari kita cari besarnya koefisiennya pekerjaanya..


1. Estimasi Waktu Pekerjaan:

Pekerja: Diperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk melakukan pekerjaan plesteran per m². Ini mungkin berdasarkan pengalaman atau observasi lapangan. Misalnya, kita akan asumsikan seorang pekerja mampu melakukan pekerjaan plesteran dengan waktu 3 jam per m².

Tukang: Seorang tukang memiliki keterampilan khusus dalam pekerjaan plesteran dan biasanya lebih efisien daripada pekerja biasa. Estimasi waktu untuk seorang tukang dapat lebih rendah daripada pekerja. Dalam contoh ini, kita asumsikan seorang tukang mampu menyelesaikan pekerjaan plesteran dengan waktu 2 jam per m².

Kepala Tukang: Seorang kepala tukang bertanggung jawab atas pengawasan dan koordinasi tim. Waktunya mungkin lebih sedikit karena tidak secara langsung terlibat dalam pekerjaan fisik tetapi lebih pada pengaturan dan pemantauan. Dalam contoh ini, kita asumsikan waktu kepala tukang adalah 1 jam per m².
Mandor: Seorang mandor bertanggung jawab atas pengawasan keseluruhan proyek. Mereka mungkin hanya memerlukan waktu sebentar untuk memantau pekerjaan tersebut. Dalam contoh ini, kita asumsikan waktu mandor adalah 0.5 jam per m².

2. Standar Jam Kerja per Hari:

Misalkan standar jam kerja per hari adalah 8 jam.

3. Perhitungan Koefisien Pekerja

  • Pekerja: Koefisien Pekerja (P)=Waktu PekerjaStandar Jam Kerja per Hari=3jam8jam/hari=0.375


  • Tukang: Koefisien Tukang (T)=Waktu TukangStandar Jam Kerja per Hari=2jam8jam/hari=0.25


  • Kepala Tukang: Koefisien Kepala Tukang (KT)=Waktu Kepala TukangStandar Jam Kerja per Hari=1jam8jam/hari=0.125


  • Mandor: Koefisien Mandor (M)=Waktu MandorStandar Jam Kerja per Hari=0.5jam8jam/hari=0.0625


Dengan demikian, kita telah menghitung koefisien pekerja (P), tukang (T), kepala tukang (KT), dan mandor (M) untuk pekerjaan pemasangan 1 m² plesteran. Koefisien ini dapat digunakan untuk mengestimasi biaya tenaga kerja dalam proyek plesteran yang relevan.

Demikian lah penjelasan singkat dari mana koefisien pekerja didapat, apabila ada kesalahan dalam penyampain silakan tinggalkan pesan dikolom komentar dibawah artikel ini, Semoga bermanfaat.

Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru