Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

Pekerjaan Plesteran dan Tips menghindari kegagalan/kerusakan Plester

Plester bagian luar dari sebuah konstruksi/bangunan harus awet serta dapat menahan rembesan air dari luar secara merata dan tahan terdapat serangan cuaca. Selain itu harus memperhatikan warna dan pola permukaan yang menarik. Untuk menghasilkan plesteran yang awet dan bebas dari retak-retak sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut sebeleum memulai pekerjaan plester:
  • Teknologi serta peralatan yang tepat.
  • Sifat dari bahan plesteran.
  • Sifat dinding yang akan di plester.

Pekerjaan plesteran harus direncanakan dengan memperhatikan antara lain :
1. Teknologi dan alat-alat yang digunakan dalam plesteran.
     Pekerjaan dilakukan dalam 3 tahap yaitu melemparkan adukan ke tembok dengan sendok spesi. meratakan dengan roskam dan membersihkan dengan gerakan melingkar mengunakan bilah penggaris. 

2. Sifat bahan plesteran
     Perhatikan pemakaian kapur yang belum terbakar sempurna ataupun sudah terbakar lewat.

3. Lapisan Plesteran
    Jumlah lapisan ideal dua lapis dengan ketebalan 10-15mm tiap lapisaannya.

4. Daya isap permukaan yang diplester
    Keseragaman daya isap harus dicapai oleh tembok dengan membasahi bata sebelum dipasang, dan membasahi permukaan yang akan diplester.

Berikut ini adalah kerusakan yang sering terjadi atau kita jumpai pada plesteran :
  1. Retak-retak serta ikatan yang lemah.
  2. Retak-retak akibat diskontinuitas.
  3. Melpuh atau menggembung.
  4. Permukaan yang tidak rata dan tidak teratur.
  5. Berlubang-lubang.
  6. Permukaan yang berlubang menjadi basah.
  7. Lunak dan bayak mengandung butiran kapur.
  8. Alur atau lekuk memanjang dalam plesteran.
  9. Kerusakan pada bagian luar akibat pengaruh cuaca.

Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru