Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

Jenis-jenis Beton Polimer dan Penjelasannya

Pada awalnya penambahan polimer kedalam beton dimaksudkan untuk mereduksi porositas yang dapat mengurangi kekuatan beton. Hal ini dilakukan setelah cara-cara konvensional meminimalkan pori yang terbentuk pada saat pengerjaan, kurang memberikan hasil yang memuaskan. Saat ini tujuan penambahan polimer sudah berkembang pesat yaitu untuk meningkatkan kinerja beton dengan perekat semen Portland, bahkan mengganti keseluruhan semen dengan polimer sebagai bahan perekat.



Jenis - Jenis Beton Polimer

A. Beton Semen Yang diimpregnasi dengan Polimer (Polymer Impregnated Concrete/PIC)
Yang dimaksud adalah penambahan polimer kedalam beton semen dengan cara vakum sehingga monomer dengan konsentrasi rendah mengalir ke dalam beton. Tujuannya untuk membuat beton semen tahan radiasi, tahan panas atau tahan serangan kimia agresif. Monomer yang biasa ditambahkan misalnya methil methacrylate (MMA), styrene, acrylonitrile, t-butyl styrene, dll. Beton ini dibuat dipabrik sebagai beton precast.

B. Beton Semen Yang ditambahkan Polimer (Polymer Cement Concrete/PCC)
Beton ini terbuat dari semen Portland, air, agregat, dan monomer yang diaduk bersama-sama untuk meningkatkan kekuatan dan keawetan beton, sebagai contoh penambahan furfuryl alcohol dan aniline hydrochloride meningkatkan kepadatan, mengurangi retak, membuat beton tahan korosi, kedap air dan tahan terhadap getaran. Beberapa jenis monomer yang biasa dipakai diantaranya polyester styrene, epoxy styrene, furans dan vinylidene chloride. 

C. Beton Dengan Perekat Polymer (Polymer Concrete/PC)
Adalah agregat yang diaduk dengan perekat polimer sebagai pengganti semen Portland. Dalam pengerjaannya agregat ditempatkan pada cetakan lalu polimer yang sudah ditambahkan dengan hardener dialirkan melapisi agregat dan  pengerasan terjadi baik secara polimerisasi maupun tidak. Tujuan utama pemakaian polimer sebagai perekat adalah untuk mereduksi terbentuknya pori akibat pengaruh alkali semen pada proses  pengerasan, membuat beton lebih tahan serangan kimia, lebih padat, lebih kedap air, dan punya kekuatan tinggi dengan masa pengerasan yang lebih singkat dibandingkan dengan pengerasan semen Portland. Beberapa jenis polimer membuat beton lebih getas (brittle). Pemakaian serat polyester (Fibrous Polyester Concrete/FPC) membuat beton mempunyai kuat tekan dan keliatan (ductile) tinggi dan berkinerja lebih baik.


D. Beton Semen Yang diimpregnasi dan dibungkus dengan Polimer (Partially Impregnated & Surface Coated Polymer Concrete)
Sama seperti bagian a dimana monomer dimasukkan ke dalam beton semen melalui cara vakum, kemudian beton semen tersebut dilapisi dengan monomer yang sama pada suhu 70o C jika menggunakan MMA yang sudah ditambah dengan hardener. Hal ini dilakukan untuk membuat permukaan beton lebih tahan serangan kimia agresif. Kedalaman penetrasi polimer tergantung dari banyaknya pori di dalam beton, lamanya perendaman, dan kekentalan polimer. Cara ini banyak digunakan pada lantai jembatan dimana kerusakan terjadi karena pengikisan, korosi dan freezing & thawing elemen beton precast, beton prestress, beton yang berada d laut, beton pelindung nuklir, pipa pembuangan, dan beton yang harus kedap air. Pelapisan polimer juga meningkatkan kuat tarik, modulus elastisitas, dan membuat beton lebih tahan serangan asam.

Semoga Bermanfaat

Sumber: Politeknik Negeri Jakarta
Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru