Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

7 Jenis Admixture atau Bahan Tambah untuk Beton

    Admixture adalah bahan/material selain air, semen dan agregat yang ditambahkan ke dalam beton atau mortar sebelum atau selama pengadukan. Admixture digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik beton. Tujuan penggunaan admixture pada beton adalah memperbaiki workability beton, mengatur faktor air semen pada beton segar, mengurangi penggunaan semen, mencegah terjadinya segregasi dan bleeding, mengatur waktu pengikatan adukan beton, meningkatkan kekuatan beton keras, meningkatkan sifat kedap air pada beton keras dan meningkatkan sifat tahan lama pada beton keras termasuk tahan terhadap zat-zat kimia, tahan terhadap gesekan dll.


Jenis-jenis admixture menurut ASTM C.494 dibedakan menjadi tujuh, yaitu :

1. Tipe A 

Tipe A : Water Reducing Admixture (WRA) merupakan jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan air pengaduk untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Dengan menggunakan jenis bahan tambah ini akan dapat dicapai tigal hal, yaitu :
  • Hanya menambah/meningkatkan workability. dengan menambahkan WRA ke dalam beton maka dengan fas (kadar air dan semen) yang sama akan didapatkan beton dengan nilai slump yang lebih tinggi. Dengan slump yang lebih tinggi maka beton segar akan lebih mudah dituang diaduk dan dipadatkan. Karena jumlah semen dan air tidak dikurangi dan workability meningkat makan akan diperoleh kekuatan tekan beton keras yang lebih besar dibandingkan beton tanpa WRA.
  • Menambah kekuatan tekan beton. Dengan mengurangi/memperkecil fas dan menambahkan WRA pada beton segar akan didapatkan beton dengan kukuatan yang lebih tinggi. dari beberapa hasil penelitian ternyata dengan fas yang lebih rendah tetapi workability tinggi maka kuat tekan beton meningkat.
  • Mengurangi Biaya (Ekonomis). Dengan menambah WRA dan mengurangi jumlah semen serta air, maka akan diperoleh beton yang memiliki workability sama dengan beton tanpa WRA dan kekuatan tekannya juga sama dengan beton tanpa WRA. Dengan demikian beton lebih ekonomis karena dengan kekuatan yang sama dibutukan jumlah semen yang lebih sedikit.




2. Tipe B

Tipe B : Retarding Admixture. Bahan tamah yang berfungsi untuk memperlambat proses waktu setting time bton. Biasannya digunakan pada saat kondisi cuaca panas, memperpanjang waktu untuk pemadatan, pengangkutan dan pengecoran. 


3. Tipe C

Tipe C : Accelerating Admixtures. Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mempercepat proses pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton. Bahan ini digunakan untuk memperpendek waktu pengikatan semen sehingga mempercepat pencapaian kekuatan beton. Yang termasuk jenis accelerator adalah : Kalsium klorida, bromide, karbonat dan silikat.  Pada daerah-daerah yang menyebabkan korosi tinggi tidak dianjurkan menggunakan accelerator jenis kalsium klorida. Dosis maksimum yang dapat ditambahkan pada beton adalah sebesar 2% dari berat semen.



4. Tipe D

Tipe D : Water Reducing and Retarding Admixture. Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air pengaduk yang diperukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan konsistensi tertentu sekaligus memperlambat proses pengikatan awal dan pengerasan beton. Dengan menambahkan bahan ini ke dalam beton, jumlah semen dapt dikurangi sebanding dengan jumlah air yang dikurangi. Bahan ini berbentuk cair sehingga dalam perencaaan jumlah air pengaduk beton. berat admixture ini harus ditambahkan sebagai berat air total pada beton.


5. Tipe E 

Tipe E : Water Reducing and Accelerating Admixture. Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan konsistensi tertentu sekaligus mempercepat proses pengikatan awal dan pengerasan beton. Beton yang ditamba dengan bahan tembah jenis ini akan dihasilkan beton dengan waktu pengikatan yang cepat serta kadar air yang rendah tetapi tetap workable. Dengan menggunakan bahan ini diingikan beton yang mempunyai kuat tekan tinggi dengan waktu pengikatan yang lebih cepat.


6. Tipe F

Tipe F : Water Reducing, High Range Admixture. Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampuran yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu sebanyak 12% atau lebih. Dengan menambahkan bahan ini kedalam beton, di inginkan untuk mengurangi jumlah air pengaduk dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga diharapkan kekuatan beton yang dihasilkan  tinggi dengan jumlah air sedikit tetapi tingkat kemudahan pekerjaan juga lebih tinggi. Bahan tambah jenis ini berupa superplasticizer.




7. Tipe G

Tipe G : Water Reducingm High Range Retarding Admixture. Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlahair pencapur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu sebanyak 12% atau lebih sekaligus menghambat pengikatan beton dan pengerasan beton. Bahan ini merupkan gabungan dari Superplasticizer dengan memperlembat waktu ikat beton. Digunakan apabila pekerajaan sempit karena keterbatasan sumber daya dan ruang kerja.

Semoga Bermanfaat... 
Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru