Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

3 Jenis Semen Portland

Bahan perekat yang biasa digunakan untuk membuat beton adalah semen Portland. Sifat fisik dan komposisi kimia semen sangat mempengaruhi mutu beton yang dihasilkan. Saat ini, ada beberapa jenis semen yang beredar di pasaran, yaitu Ordinary Portland cement (OPC), Portland Puzzolan Cement I (PPC) dan Portland Composit Cemetn (PCC). Masing-masing jenis jenis semen ini memiliki sifat dan komposisi kimia yang berbeda.



1. Ordinary Portland Cement (OPC)

Ordinary Portland Cement (OPC) juga biasa dikenal dengan semen type I. OPC merupakan perekat hidrolis yang dihasilkan dari penggilingan klinker yang terdiri dari oksida-oksida kapur (CaO), Silika (SiO2), Alumina (Al2O3) dan Besi (Fe2O3). Setelah melalui proses pembakaran, oksida ini berubah menjadi senyawa-senyawa yang membentuk seme yang terdiri dari: Trikalsium silikat 3 CaO SiO2 disingkat C3S, Dikalsium silikat 2 CaO SiO2 disingkat C2S, Trikalsium alumina 3 CaO Al2O3 disingkat C3A dan Tetrakalsium alumino forite 4 CaO Al2O3 Fe2O3 disingkat C4AF.

Proses hidrasi pada OPC. jika semen dicampur dengan air dan diaduk merata akan mengeras dan membentuk benda padat dan mempunyai kekuatan tertentu. Semen dapat meneras, memberikan daya rekat dan mempunyai kekuatan disebabkan oleh terjadinya suatu proses hidrasi, yaitu proses bereaksinya senyawa semen dengan air membentuk senyawa hidrat. Dalam proses hidrasi, pembentukan senyawa hidrat yang dapat mengeras disertai dengan pelepasan panas (kalori) yang disebut panas hidrasi.





2. Portland Pozzolan Cement (PPC)

PPC adalah jenis semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen Portland dengan pozzolan dan halus yang diproduksi dengan cara menggiling klinker semen Portland dan pozzolan bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk semen Portland dengan bubuk pozzolan atau gabungan antara menggiling dan mencampuur dimana kada pozzolan 15 sampai dengan 40% dari masa semen Portland pozzolan.

Semula pozzolan dipakai pada adukan semen Portland karena sifatnya yang dapat berkombinasi dengan kapur sehingga dapat mengurangi kalsium hidroksida yang terbentuk selama reaksi hidrasi dan pengerasan semen. Bila ditambahkan air pada semen, maka akan terbentuk hidroksida. Sebagaimana diketahui kalsium hidroksida adalah basa kuat, sehingga beton mudah diserang asam dan menimbuklan korosi kimia. Dengan adanya pozzolan maka peranan kalsium hidroksida akan diperkecil karena kalsium hidroksida akan bereaksi dengan silika dan alumina aktif yang berasal dari pozzolan membentuk kalsium silikat hidrat dan kalsium alumina hidrat. Hal ini akan mengakibatkan ketahanan kimia dari beton bertambah besar karena berkurangnya kalsium hidroksida.

Selain itu SiO2 pada PPC juga akan membuat beton menjadi lebih padat sehingga permeabiitasnya juga rendah.Beton dengan jenis perekat semen Portland pozzolan lebih tahan terhadap serangan sulfat dan air laut dibandingkan denga OPC. reaksi antara pozzolan dan kalsium hidroksida yang ada pada semen akan menghasilkan suatu senyawa alumina gel. dimana silika gel ini merupakan bahan tambah yang sangat baik dan melindungi beton dari serangan sulfat kareana permeabilitas terhadap ion sulfat ini rendah.




3. Portland Composite Cement (PPC)
PPC adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen Portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen Portland dengan bubuk bahan anrganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (Blast furnace Slag ) Pozzolan, senyawa silikat, atu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6-3% dari massa semen Portland komposit (Anonim,2004).

Keuntungan dair penambahan bahan pozzolan pada semen (Penggunaan semen PPC) antara lain adalah panas hidrasinya yang relatif rendah, dibandingkan dengan semen Portland biasa, dan harganya relatif ekonomis. Walaupun kekuatan awalnya relatif rendah, namun dengan perawatan yang baik dan teratur bisa menghasilkan kekuatan akhir yang tidak jauh berbeda dengan penggunaan semen Portland normal. Disamping itu, karena sifat pozzolannya yang mampu mengikat kalsium hidroksida, maka ketahan beton yang dihasilkan terhadap korosi sulfat juga akan menjadi lebih baik. Demikian pula terhadap pengaruh reaksi alkali agregat, semen PPC pada umumnya menunjukan ketahanan yang lebih baik dibandingkan semen Portland biasa. Karena sifat-sifat tersbut maka smen PPC dapat digunakan pada bangunan-bangunan yang memiliki massa besar seperti dam atau komopen pondasi yang memiliki volume besar dan atau sama dengan kondisi air tanah yang korosift atau juga untuk bangunan sipil pada lingkungn yang agresif sulfat sepert dermaga dan bangunan-bangunan lain yang mengkondisikan panas hidrasi rendah dan tidak memerlukan kekuatan beton awal yang tinggi.

Demikianlah Jenis Jenis semen Portland.
Refrensi : Amalia, Konstruksi Beton
Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru