Bahan Bakar Minyak atau BBM adalah bahan bakar dengan bentuk fisik cairan yang digunakan sebagai sumber energi dari sebuah mesin. Pada proyek konstruksi yang menggunakan Alat berat, BBM berupa Solar ataupun Bensi berperan sangat penting. Mengingat semua pekerjaan yang ada mengandalkan alat berat tersebut. Pemberian BBM untuk setiap alat berat harus diperhitungkan se efisien mungkini agar dapat meminimalisir biaya oprasional dan menghindari kerugian dari oknum-oknom (-). Mengapa harus di hitungkan se-effisien mungkin ? Simak penjelasannya dibawah ini.
Sebagai contoh kita ambil sebuah alat bulldozer dengan tipe sebagai berikut :
Nama Alat : Bulldozer Caterpillar D6K2
Moden Mesin : Cat C4.4 dengan Twin Turbo
Daya Alat : 130 HP
Bahan Bakar : Solar
--------------------------------------------------------
Koefisien Bahan Bakar
Mesin Diesel : C = 0,15 SD 0,17 Liter/HP/Jam
Mesin Bensin: C = 0,22 SD 0,25 Liter/Hp/Jam
Pertama kita akan menghitung kebutuhan Bahan Bakar untuk Alat tersebut. kita asumsikan Daya alat terpakai 100%. Kita ambil C = 0,16 (Diesel/Solar)
Konsumsi Bahan Bakar(100% Daya) = 200 x 130 = 26.000 gram/jam = 26Kg/Jam
Berat Jenis Bahan Bakar = 0,85 Kg/Liter
Konsumsi Bahan Bakar =26/0,85 = 30,588 Liter/Jam
Baca juga :
- Contoh Perhitungan Produktivitas Alat Berat
- Metode Pelaksanaan Pekerjaan Subgrade
- 11 Perusahaan Produsen Alat Berat terbaik Di Dunia
- Perhitungan Produktivitas Excavator dan AHSPnya
Namun faktanya dilapangan tidak selalu daya alat tersebut terpakai 100%. kadang hanya setengah dari hp alat tersebut. berikut ini alasannya yang ditampilan dalam ilustrasi.
Bisa dilihat beban tanah yang berada pada blade bulldozer sangat menentukan hp yang digunakan. Lalu bagaimana menentukan kira-kira berapa HP yang digunakan untuk suatu pekerjaan. semua itu terlatih dari visual dan pengalaman engineering. Contoh pengunaan daya 40% biasanya digunakan untuk kegiatan Stripping. sedangkan 100% pada pekerjaan pembukaan jalan baru.
Lanjut ke perhitungan di atas.
Kebutuhan Bahan Bakar perjam = 30,588 Liter/Jam diubah perbulan dengan waktu kerja alat perhari = 5 jam kerja. Maka didapat kebutuhan Bahan bakar perbulan sebesar = 4588,2 Liter/Bulan. Jika harga 1 liter Solar = Rp.5150/Liter
Maka biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bbm selama 1 bulan
Harga = Rp.5150/L x 4588,2 Liter/B = Rp.23.629.230,-
(Dua puluh tiga juta xxxxxxx, untuk alat 100% Hp)
DAYA 40%
Karena dilapangan setiap pekerjaan tidak sama maka hp pengunaan daya dari suatu alat berbeda beda. Contoh kita ambil 40% untuk pekerjaan Striping.
Konsumsi bahan bakar (40%) = 0,4 x 30,588 = 12,2352 Liter/Jam. Kebutuhan diubah sama dengan cara diatas. kebutuhan perbulan menjadi = 1835,28 Liter/Bulan. Maka biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bbm selama 1 bulan = Rp.9.451.692.
Perdasarkan perhitungan kita bisa lihat selisihnya.
KESIMPULAN
Jika anda menjadi seorang engineering maka rencanakanlah biaya untuk pengunaan alat seefisien mungkin. lihatlah pekerjaan yang dikerjakan oleh alat. jangan anda pukul rata pengunaan daya dari suatu alat (Anda pukul rata untuk setiap pekerjaan dengan asumsi hp 100%) merupakan kesalahan yang fatal dan bisa membuat prusahaan anda mengalami kerugian.
Berikut contoh selisih berdasarkan perhitungan diatas
Daya 100% = Rp. 23.629.230,-
Daya 40% = Rp. 9.451.692
Selisih sebesar = Rp. 14.177.538 bisa dilihat kerugiannya cukup besar bukan. Korupsi mungkin bisa terjadi jika anda salah menentukan daya dari alat sesuai dengan pekerjaan dan jika oprator memang memiliki niat buruk untuk meraup keuntungan. dan yang lebih menjengkelkan semisal anda seorang supervisor dengan gaji Rp.6 Juta. tentunya akan geram dengan sioprator alat berat yang curang Gaji dia sendiri sebesar Rp.7 Juta perbulan ditambah jika dia memiliki niat buruk seperti pengambilan bbm karena kesalahan dari perencanaan maka gaji sioprator Rp,7 Juta + Rp.14.177.539 = Rp.21 Juta.
bisa dilahat gaji anda lebih kecil dari seorang oprator :) jadi anda sebagai Supervisor dilapangan juga harus mengontrol.
Demikianlah Artikel ini dibuat. semoga bermanfaat dan tentunya menambah wawasan anda.
Alfin Aries A (Area-TeknikSipil)
0 komentar:
Post a Comment