Selamat datang di Area-Teknik Sipil. didalam website ini tersedia konten konten yang berhubungan dengan dunia Konstruksi, Teknik sipil dan Arsitek.

Konstruksi Elevator/Lift dan Cara Kerjanya.

       Lift/Elevator adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift biasanya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Lift tersebut dibuat untuk mempersingkat waktu serta memanjakan seseorang untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi lainnya tanpa harus mengeluarkan engergi yang besar. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

Berikut ini merupakan bagian bagian dari konstruksi lift atau elevator.



Secara umum jenis lift dilihat dari segi fungsionalnya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator) : Elevator ini hanya dikhususkan untuk mengangkut penumpang saya. biasanya sering kita jumpai pada hotel, rumah sakit, dan bangunan perkantoran. Lift atau elevator golongan ini sangat dijaga sistem keamanannya. Hal tersebut dikarenakan menyangkut keselamatan manusia.

2. Lift Barang ( Freight elevator ) : Sebenarnya tipe ini hampir sama dengan lift atau elevator penumpang mungkin yang membedakan hanya ukuran ruang dan sistem keselamatannya.

3. Lift Pelayan ( Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil ). : Elevator service ini biasanya sering kita jumpai diperhotelan,fungsinya untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini berfungsi untuk mengangkut manusia dan barang.

CARA KERJA ELEVATOR/LIFT

1. Mesin Lift “Gearless”
Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.

2. Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.

3. Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless
Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.

4. Prototype of Double Front Side Elevator
Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Elevator sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan membutuhkan lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini.

Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti halnya penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainya.

PERALATAN PENGAMAN SAFETY DEVICE PADA LIFT

1. Cirduit braker,berfungsi :
  •      Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.
  •      Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
2. Governoor, berfungsi :
  • Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya).
  • Menjepit sling governor (catching). Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
3. Final limit switch (upper/bagian atas), Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.

4. Limit switch (upper/bagian atas), Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

5. Emergency exit (manhole), Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

6. Emergency light (lampu emergency), Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

7. Safety gear/safety wedge, berfungsi melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed.

8. Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

9.Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.

10. Lubang kunci pintu luar, terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.

11.Door lock switch, berfungsi mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.

12.Interphone, Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.

13.Safety shoe, berfungsimendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.

14.Weighing Device (pendeteksi beban), berfungsi memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap


Demikianlah Artikel diatas semoga bermanfaat.

Refrensi : kinaya aratuza.




Baca Juga
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Artikel Terbaru